Benda yang mahal harganya
akan dijaga dan dibelai serta disimpan di tempat yang teraman dan terbaik.
Sudah pasti intan permata tidak akan dibiarkan terserak bukan? Itulah
bandingannya dengan seorang wanita. Allah tidak menciptakan wanita dari kepala
laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah ciptakan wanita dari kaki
laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari
tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dan dekat
dengan hatinya untuk dicintainya.
Begitu juga
dengan syari’at islam sangat melindungi kaum wanita, karena kebanyakan dari
merekalah banyak terjadi fitnah dan mayoritas
penduduk neraka. Oleh karena itu, dari segi penampilan, kaum feminis
inilah yang mempunyai peraturan lebih banyak daripada kaum laki-laki yaitu
lebih banyaknya aurat yang harus ditutup, karena dari situlah terdapat sebab
terjadinya fitnah. Sehingga banyak nash
yang mewajibkan mereka supaya menutup aurat dan keutamaan mereka supaya berdiam
diri di dalam rumah serta larangan untuk pergi keluar rumah. Dalam al-Qur’an termaktub sebuah aturan yang ditujukan pada
kaum Hawa,
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu
berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu." (QS. Al-Ahzab :33)
Begitu juga
perbedaan dengan laki-laki dalam hal menunaikan sholat yang mereka diharuskan
untuk berjama’ah di masjid sedangkan untuk wanita? tidak, bahkan sangat jauh
berbeda. Dalam hal ini Rasulullah bersabda,
“Shalat wanita
di ruangannya adalah lebih baik daripada di kamarnya. Dan shalat di kamarnya
adalah lebih baik daripada di rumahnya, dan shalat di rumahnya adalah lebih
baik daripada di masjid.”
Tugas dan keutamaannya
Ketika seorang wanita menyandang sebagai istri maka harus taat
kepada suami. Karena itu merupakan tugas seorang istri untuk menggapai jannah-Nya.
Dengan dilengkapi syarat lainnya yaitu, mengerjakan sholat lima waktu,
melaksanakan kewajiban shoum pada bulan
Ramadhan dan menjaga kehormatannya, maka jika dilaksanakan baginyalah syurga.
Namun ketahuilah bahwa lelaki juga mempunyai kewajiban yang tak kalah dari
seorang istri mentaati suaminya yaitu taat kepada ibunya tiga kali lebih utama
daripada kepada bapaknya.
Seiring bertambahnya amanah, seorang istri bersusah payah untuk mengandung
dan melahirkan anak, namun dibalik kesusah payahannya, setiap saat dia
dido’akan oleh seluruh makhluk Allah di
muka bumi ini termasuk juga oleh malaikat. Dan ketahuilah bahwa jika ia
meninggal dunia karena melahirkan maka pahala syahid dan syurga menantinya. Keutamaan
yang sama juga diberikan pada wanita yang mengalami fase berikutnya setelah
melahirkan yaitu nifas. Jika seorang wanita meninggal dalam keadaan nifas maka
dia syahid. Sebagaimana dari Ubadah bin Shamit, Nabi bersabda,
“Terbunuh di jalan Allah adalah syahid, meninggal karena sakit perut
adalah syahid, meninggal karena tenggelam adalah syahid, dan meninggal dalam
keadaan nifas adalah syahid.”
Rasulullah mentahbiskan
wanita ketika sudah menjadi ibu, sebagai manusia yang pertama kali wajib
diperlakukan baik oleh seorang anak, tiga kali sebelum ayah. Sehingga sangat pantas sekali jika
sosoknyalah yang menjadi seorang pendidik pertama sebelum ayah bagi anak-anak
mereka. Dikatakan bahwa,
" الأُم مدرسة اذا اعددتها اعددت شعوبا طيب الاءعرق "
“Ibu
itu adalah sekolah, jika kamu mempersiapkannya maka kamu telah mempersiapkan
generasi yang baik.”
Sungguh mulia amal perbuatannya. Oleh
karenanya sebaik-baik perhiasan dunia adalah mar’atus sholihah yang mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik. Nabi Muhammad bersabda,“Sesungguhnya
semua di dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
yang sholihah.”( HR. Muslim)