|
Tentang Cinta
Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat. Miskonsepsi
pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan
perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak
menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga
menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan
begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh
cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan deal kelompok
dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa
saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan-jawab bila
perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti.
Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal
kebodohan. Cinta membutuhkan proses, Bowman juga menolak anggapan cinta bisa
berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang dan
merupakan emosi yang kompleks," katanya.
CINTA BUTUH WAKTU
Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu.
Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan
asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba,
tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah
berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk
memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam
fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang
perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila.
Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa
jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang
tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep
cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta, mereka
mencintai pasangan sebagai personalitas yang utuh.
CINTA BERBAGI, TIDAK MENGONTROL
Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi bukan
cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta
bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak
menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk
berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai
kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur
seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat
buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan
menerima cinta.
BUATLAH CINTA ITU KONSTRUKTIF
Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan
sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi
konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta
impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi,
nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya
kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu
bisa menjadi subsitusi kenyataan.
CINTA TIDAK MELENYAPKAN SEMUA MASALAH
Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi
masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea).
Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal
cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat
sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun
mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang
tengah mabuk kepayang (berarti tidak benar-benar mencinta) cenderung
membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat,
dia mengenyampingkan problem.
CINTA CENDERUNG KONSTAN
Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga
bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat
jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda
kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat
kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah
segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa
kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal
yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya
tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan,
kita menyukainya dalam kadar sebanding.
CINTA TIDAK BERTUMPU PADA DAYA TARIK FISIK
Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi
bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk
banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna
penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa
menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas
masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita
menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa.
Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang
nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.
CINTA TIDAK BUTA
Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta
melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha
menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik.
Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh
ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta.
Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu
menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat
keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang
sangat mungkin bisa diperbaiki.
CINTA MEMPERHATIKAN KELANJUTAN HUBUNGAN
Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan
perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin
merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat,
mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila
mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata
dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang
diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.
CINTA BERANI MENYATAKAN HAL YANG TIDAK DISUKAI
Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang
sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan
keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan.
Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es
krim, padahal sedang flu.
|
Monday, 27 April 2015
Tentang Cinta
Labels:
Fiqih Usrah
Merajut Cinta
Entahlah...
Entah dimana cinta itu bersembunyi
Bagai sebuah keluarga, namun sapaan tak pernah menyentuh hati
Lalu egois, tinggi hati, merambat perlahan meracuni
Menyatu dalam perbedaan memang tak mudah, merajut cinta dalam sebuah jama'ah kadang melelahkan jiwa. Letih, dan putus asa kadang menerpa, membuyarkan semua impian-impian indah. Padahal sungguh dahsyat, bahkan teramat dahsyat potensi yang dimiliki setiap jiwa, namun pupus saat disatukan. Orang-orang hebat, sholeh dan pintar yang mestinya menyatu dalam rajutan cinta, hanyalah seperti benang-benang kusut saat dirajut, tak ada keindahan saat mata menatap.
Berbeda...
Bukankah itu hal yang biasa? Keragaman dalam sebuah jama'ah semestinya menjadi sumber kreativitas, dengannya kita bangun samudera kebaikan. Layaknya pun sebuah bangunan, pastilah tersusun dari bahan olahan yang berbeda-beda, dan itu adalah kekuatan. Puncaknya adalah sebuah gerakan yang rapi, solid dan militan dalam sebuah jama'ah hingga mampu merubah kondisi jahiliyah menjadi penuh dengan rahmatnya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kunci dari semua itu adalah rajutan cinta pada setiap hati kita, dengannya jiwa-jiwa akan selalu bersama mewujudkan ukhuwah Islamiyah. Karena rajutan cinta pulalah, akan lahir manusia-manusia yang siap mengusung panji-panji dakwah dari berbagai latar belakang yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat rabbaniyah, penuh dengan curahan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rabbani yang bukan saja sebagai ghoyah (tujuan), namun juga meliputi wijhah (arah), masdar (sumber) serta manhaj (sistem).
Memang, merajut cinta dari setiap jiwa sungguh tak mudah. Namun, selama helaan nafas masih diamanahkan-Nya, bisakah seseorang mengingkari hati akan sebuah fitrah manusia?
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu pernah mengatakan bahwa, kekeruhan jama'ah jauh lebih baik daripada kejernihan individu. Kecerdasan individual pun tak akan pernah dapat mengalahkan kecerdasan sebuah jama'ah. Memang benar, perbedaan bukan sesuatu yang mustahil, namun yang diharapkan walaupun mempunyai kepentingan sendiri, jangan sampai menutupi kepentingan bersama untuk menegakkan qalam Ilahi di muka bumi.
Ikhwah fillah rahimakumullah,
Semua potensi yang ada pada setiap jiwa hendaknya ditata dengan baik dalam sebuah gerakan berjama'ah. Dari seuntai benang rajutan, akan tercipta i'tishom bihabliLlah, menyatunya hati dalam ikatan aqidah serta semangat ukhuwah sebagai landasan terbentuknya ruhul jama'ah. Rajut, dan rajutlah selalu al-imanul amiq (iman yang menghujam ke dalam), al-ittishalul watsiq (hubungan yang erat dengan Allah), al-amalu muthawasihil (amal yang kontinyu) serta as-sharu daa'id (kesabaran yang ekstra) hingga tercipta rajutan cinta.
Mari rapatkan barisan dan luruskan shaf, rajut kembali cinta-cinta, karena kita semua adalah jiwa baru yang mengalir di tubuh umat, yang menghidupkan tubuh yang mati itu dengan Al Qur'an (antum ruhun jadidah tarsi fii jaasadil ummah, Hasan Al-Banna).
Rasakan detak jantung mu ikhwah, siapkan diri menyambut kemenangan yang telah dijanjikan, hunus kesabaran serta kelapangan pada setiap rongga dada, torehkan semangat jihad dengan limpahan iman, bergelombang dan bergerak senada menuju cinta Allah Subhanahu wa Ta'ala, ALLAHU AKBAR!!!
*Siapapun takkan pernah bisa bertahan / Melalui jalan dakwah ini
Mengarungi jalan perjuangan / Kecuali dengan kesabaran
Wahai ummat Islam bersatulah / Rapatkan barisan jalin ukhuwah
Luruskan niat satukan tekad / Kita sambut kemenangan
Dengan bekal iman maju kehadapan / Al Qur'an dan Sunnah jadi panduan
Sucikan diri ikhlaskan hati / Menggapai ridho Ilahi
Dengan persatuan galang kekuatan / Panji Islam kan menjulang
Tegak kebenaran hancur kebathilan / Gemakan takbir ALLAHU AKBAR!
(Notes: Dikutip dari lirik nasyid Senandung Persatuan-Izzatul Islam)
Wallahua'lam bi showab.
*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,
Entah dimana cinta itu bersembunyi
Bagai sebuah keluarga, namun sapaan tak pernah menyentuh hati
Lalu egois, tinggi hati, merambat perlahan meracuni
Menyatu dalam perbedaan memang tak mudah, merajut cinta dalam sebuah jama'ah kadang melelahkan jiwa. Letih, dan putus asa kadang menerpa, membuyarkan semua impian-impian indah. Padahal sungguh dahsyat, bahkan teramat dahsyat potensi yang dimiliki setiap jiwa, namun pupus saat disatukan. Orang-orang hebat, sholeh dan pintar yang mestinya menyatu dalam rajutan cinta, hanyalah seperti benang-benang kusut saat dirajut, tak ada keindahan saat mata menatap.
Berbeda...
Bukankah itu hal yang biasa? Keragaman dalam sebuah jama'ah semestinya menjadi sumber kreativitas, dengannya kita bangun samudera kebaikan. Layaknya pun sebuah bangunan, pastilah tersusun dari bahan olahan yang berbeda-beda, dan itu adalah kekuatan. Puncaknya adalah sebuah gerakan yang rapi, solid dan militan dalam sebuah jama'ah hingga mampu merubah kondisi jahiliyah menjadi penuh dengan rahmatnya Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Kunci dari semua itu adalah rajutan cinta pada setiap hati kita, dengannya jiwa-jiwa akan selalu bersama mewujudkan ukhuwah Islamiyah. Karena rajutan cinta pulalah, akan lahir manusia-manusia yang siap mengusung panji-panji dakwah dari berbagai latar belakang yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat rabbaniyah, penuh dengan curahan ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Rabbani yang bukan saja sebagai ghoyah (tujuan), namun juga meliputi wijhah (arah), masdar (sumber) serta manhaj (sistem).
Memang, merajut cinta dari setiap jiwa sungguh tak mudah. Namun, selama helaan nafas masih diamanahkan-Nya, bisakah seseorang mengingkari hati akan sebuah fitrah manusia?
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu pernah mengatakan bahwa, kekeruhan jama'ah jauh lebih baik daripada kejernihan individu. Kecerdasan individual pun tak akan pernah dapat mengalahkan kecerdasan sebuah jama'ah. Memang benar, perbedaan bukan sesuatu yang mustahil, namun yang diharapkan walaupun mempunyai kepentingan sendiri, jangan sampai menutupi kepentingan bersama untuk menegakkan qalam Ilahi di muka bumi.
Ikhwah fillah rahimakumullah,
Semua potensi yang ada pada setiap jiwa hendaknya ditata dengan baik dalam sebuah gerakan berjama'ah. Dari seuntai benang rajutan, akan tercipta i'tishom bihabliLlah, menyatunya hati dalam ikatan aqidah serta semangat ukhuwah sebagai landasan terbentuknya ruhul jama'ah. Rajut, dan rajutlah selalu al-imanul amiq (iman yang menghujam ke dalam), al-ittishalul watsiq (hubungan yang erat dengan Allah), al-amalu muthawasihil (amal yang kontinyu) serta as-sharu daa'id (kesabaran yang ekstra) hingga tercipta rajutan cinta.
Mari rapatkan barisan dan luruskan shaf, rajut kembali cinta-cinta, karena kita semua adalah jiwa baru yang mengalir di tubuh umat, yang menghidupkan tubuh yang mati itu dengan Al Qur'an (antum ruhun jadidah tarsi fii jaasadil ummah, Hasan Al-Banna).
Rasakan detak jantung mu ikhwah, siapkan diri menyambut kemenangan yang telah dijanjikan, hunus kesabaran serta kelapangan pada setiap rongga dada, torehkan semangat jihad dengan limpahan iman, bergelombang dan bergerak senada menuju cinta Allah Subhanahu wa Ta'ala, ALLAHU AKBAR!!!
*Siapapun takkan pernah bisa bertahan / Melalui jalan dakwah ini
Mengarungi jalan perjuangan / Kecuali dengan kesabaran
Wahai ummat Islam bersatulah / Rapatkan barisan jalin ukhuwah
Luruskan niat satukan tekad / Kita sambut kemenangan
Dengan bekal iman maju kehadapan / Al Qur'an dan Sunnah jadi panduan
Sucikan diri ikhlaskan hati / Menggapai ridho Ilahi
Dengan persatuan galang kekuatan / Panji Islam kan menjulang
Tegak kebenaran hancur kebathilan / Gemakan takbir ALLAHU AKBAR!
(Notes: Dikutip dari lirik nasyid Senandung Persatuan-Izzatul Islam)
Wallahua'lam bi showab.
*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah,
Labels:
Fiqih Usrah
UTAMAKAN MENIKAH
Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
_____
Pertanyaan.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Ada suatu kebiasaan yang sudah meyebar,
yaitu adanya gadis remaja atau orang tuanya menolak orang yang melamarnya,
dengan alasan masih hendak menyelesaikan studinya di SMU atau di Perguruan
Tinggi, atau sampai karena untuk mengajar dalam beberapa tahun. Apa hukumnya
? Apa nasihat Syaikh bagi orang-orang yang melakukannya, bahkan ada wanita
yang sudah mencapai usia 30 tahun atau lebih belum menikah ?
Jawaban.
Nasehat saya kepada semua pemuda dan pemudi agar segera menikah jika ada
kemudahan, karena Nabi Shallallau 'alaihi wa sallam telah bersabda.
"Artinya : Wahai sekalian pemuda, barangsiapa diantara kamu yang mempunyai
kesanggupan, maka menikahlah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan
mata dan lebih memelihara kesucian farji ; dan barangsiapa yang tidak mampu,
maka hendaklah berpuasa, karena puasa dapat menjadi perisai baginya"
[Muttafaq 'Alaih]
Sabda beliau juga.
"Artinya : Apabila seseorang yang kamu ridhai agama dan akhlaknya datang
kepadamu untuk melamar, maka kawinkanlah ia ( dengan putrimu), jika tidak
niscaya akan terjadi fitnah dan kerusakan besar di muka bumi ini"
[Diriwayatkan oleh At-Turmudzi, dengan sanad Hasan]
Sabda beliau lagi.
"Artinya : Kawinkanlah wanita-wanita yang penuh kasih sayang lagi subur
(banyak anak), karena sesungguhnya aku akan menyaingi ummat-umat lain dengan
jumlah kalian pada hari kiamat kelak"
Menikah juga banyak mengandung maslahat yang sebagiannya telah disebutkan
oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti terpalingnya
pandangan mata (dari pandangan yang tidak halal), menjaga kesucian
kehormatan, memperbanyak jumlah ummat Islam serta selamat dari kerusakan
besar dan akibat buruk yang membinasakan.
Semoga Allah memberi taufiqNya kepada segenap kaum Muslimin menuju
kemaslahatan urusan agama dan dunia mereka, sesungguhnya Dia Maha Mendengar
Lagi Maha Dekat.
[Fatwa Syaikh Bin Baz di dalam Majalah Al-Da'wah, edisi 117]
[Disalin dari. Kitab Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min
Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, hal
417-418 Darul Haq, sumber <http://www.almanhaj.or.id/>
http://www.almanhaj.or.id]
Labels:
Fiqih Usrah
MALAM PERTAMA
Ketika pertama kali pengantin pria menemui istrinya, dianjurkan
melakukan perkara berikut:
Pertama: bercumbu rayu dengan penuh kelembutan. Misalnya dengan
memberinya minum atau yang lainnya. Berdasarkan hadits Asma binti
Yazid , ia berkata: `Saya merias `Aisyah untuk Rasulullah. Setelah
itu saya datangi dan saya panggil beliau supaya menghadiahkan sesuatu
kepada `Aisyah. Beliaupun datang lalu duduk di sisi `Aisyah. Kala itu
beliau disodori segelas susu. Setelah beliau minum gelas itu, beliau
sodorkan kepada `Aisyah. Tetapi `Aisyah menundukkan kepalanya dan
malu. Asma' binti Yazid berkata: `Ambillah gelas itu dari tangan
RasuluLlah'. `Aisyah pun meraih gelas itu dan meminumnya sedikit.
(HR. Ahmad VI/438,453,458 )
Kedua: Pengantin pria hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun
mempelai wanita seraya mendoakannya. RasuluLlah bersabda: "Apabila
salah seorang dari kamu menikahi seorang wanita atau membeli seorang
budak, maka peganglah ubun-ubunnya, lalu bacalah basmallah serta
do'akanlah dengan doa barokah sembari mengucapkan:
`Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan wanita ini dan
kebaikan yang Engkau berikan kepadanya. Dan aku memohon perlindungan
kepada-Mu dari keburukan wanita ini dan keburukan yang Engkau
tetapkan untuknya." (HR. Bukhari, Abu Dawud 2160).
Ketiga: hendaknya ia melaksanakan sholat dua rakaat bersama mempelai
wanita. Syaikh Al-Albany berkata: "Hal itu telah ada sandarannya dari
kaum salaf. Diantaranya hadits Abu Sa'id maula (bekas budak) Abu
Usaid, ia berkata: "Saya menikah ketika saya masih seorang budak.
Kala itu saya mengundang beberapa orang sahabat Nabi, di antaranya
Ibnu Mas'ud, Abu Dzar dan Hudzaifah. Abu Said melanjutkan: `Lalu
tibalah waktu sholat, Abu Dzar bergegas maju untuk mengimami sholat.
Tetapi mereka berkata:'Kamulah yang berhak'. Ia berkata: Apakah
demikian? `Benar!' jawab mereka. Akupun maju mengimami mereka sholat,
ketika itu saya masih seorang budak. Selanjutnya mereka mengajari
saya: `Jika istrimu nanti datang menemuimu, hendaklah kalian berdua
sholat dua rakaat. Kemudian mintalah kepada Allah kebaikan istrimu
dan mintalah perlindungan kepada-Nya dari keburukannya. Selanjutnya
terserah kalian berdua." (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannaf I/50 &
XII/43)
Labels:
Fiqih Usrah
Kemuliaan Wanita & Penghormatan bagi Pria
|
Wanita
|
|
Pria
|
|
a. Do’a wanita lebih
maqbul daripada laki-laki karena sifat penyayang yang lebih kuat
daripada laki-laki.
b. Ketika ditanya kepada Rasulallah s.a.w. akan hal
tersebut, jawab baginda :
“ Ibu lebih penyayang
daripada bapak dan do’a orang yang penyayang tidak akan sia sia
c.
Wanita yang sholihah itu lebih baik daripada1,000 orang lelaki
yang tidak sholih
d.
Seorang wanita sholihah adalah lebih baik daripada 70 orang
wali.
e. Seorang wanita sholihah adalah lebih
baik daripada 70 lelaki sholih.
f. Barang siapa yang menggembirakan anak
perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takut
kepada Allah s.w.t. dan orang yang takut kepada Allah s.w.t. akan diharamkan
api neraka ke atas tubuhnya.
g. Barang
siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan
kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedakah.
h. Hendaklah mendahulukan anak perempuan
daripada anak laki-laki. Maka barangsiapa yang menyenangkan anak perempuan
seolah- olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail a.s.
i. Tidaklah seorang wanita yang haidh itu, kecuali haidhnya
merupakan kifarat (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu,dan apabila
pad"Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah”
“Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa." ;
maka Allah menetapkan
dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui shiratul mustaqim yang aman
dari a hari pertama haidhnya membaca
siksa,bahkan
AllahTa'ala mengangkatnya derajatnya ke atas, seperti derajatnya 40 orang
mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya.
j.
Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama
aku (Rasulullah s.a.w.) di dalam syurga.
k. Barang siapa mempunyai tiga anak
perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua
saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan
mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggung jawab, maka baginya
adalah syurga.
l. Daripada Aisyah r.a.
"Barang siapa yang
diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik
kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api
neraka."
m.
Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.
n.
Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapakmu,maka
jawablah panggilan ibumu dahulu.
o. Wanita yang taat berkhidmat kepada
suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga.
Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.
p.
Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut,
burung diudara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar
baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meridhainya. (serta menjaga
sembahyang dan puasanya)
q. Aisyah r.ha. berkata
"Aku bertanya kepada
Rasulullah s.a.w. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?"
Jawab baginda, "Suaminya" "Siapa pula berhak terhadap
lelaki?" Jawab Rasulullah s.a.w. "Ibunya".
r. Seorang wanita yang apabila
mengerjakan sholat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara
kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari
pintu mana saja yang dia kehendaki.
s.
Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka
Allah s.w.t. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya
(10,000 tahun).
t. Apabila seseorang perempuan mengandung
janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah
s.w.t. mencatatkan baginya setiap hari
dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.
u. Dua rakaat sholat dari wanita yang
hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat sholat wanita yang tidak hamil.
v.
Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari
w. Wanita yang hamil akan dapat pahala
beribadat pada malam hari.
x.
Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka
Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah
s.w.t.
y.
Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun sholat dan
puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala
haji.
z. Apabila seseorang perempuan melahirkan
anak,keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.
aa.
Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia
akan dianggap sebagai mati syahid.
bb.
Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada
badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu
yang diberikannya.
cc.
dd.
Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup waktunya (2 1/2
tahun),maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahwa syurga
wajib baginya.
ee.
Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang
menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun sholat dan puasa.
ff.
Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesai
karena menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20
orang hamba.
gg.
Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga
anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia
menghiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.
hh. Apabila seorang wanita mencucikan
pakaian
suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya,bahkan segala sesuatu yang disinari sang surya akan meminta keampunan baginya, dan Allah mengangkatkannya seribu derajat untuknya.
ii.
Seorang wanita yang sholehah lebih baik daripada seribu orang
lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama
seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya
delapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa
dihisab.
jj.
Mana-mana
wanita yang menunggu suaminya hingga pulanglah ia, disapukan mukanya,
dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau merenung ia pada
suaminya atau memegang tangannya,memperelokkan hidangan padanya,memelihara
anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya karena mencari keredhaan
Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya,tiap-tiap
langkahnya dan setiap renungannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan
seorang hamba.
Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurnia rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke martabat itu melainkan Nabi-nabi.
kk. Tidakkan putus ganjaran dari Allah
kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya
ll. Wanita yang melihat suaminya dengan
kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di
pandang Allah dengan penuh rahmat.
mm.
Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala
12 tahun sholat.
nn. Wanita yang melayani dengan baik suami
yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.
oo. Jika wanita memijiti suaminya tanpa
disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memijiti suami bila
disuruh akan mendapat pahala tola perak
pp.
Dari Hazrat Muaz :
Mana-mana
wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka
dan tangannya kepanasan oleh api,maka diharamkan muka dan tangannya dari
panasnya api neraka
qq. Thabit Al Banani berkata :
Seorang
wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya
kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya,
dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam
pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita.
Pada keesokkannya matanya yang buta telah celik. Allah kurniakan keramat
(kemuliaan pada perempuan itu karena memuliakan dan menghormati suaminya).
rr. Pada suatu ketika di Madinah,
Rasulullah s.a.w.keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang
wanita dalam majlis itu. Baginda lalu bertanya, "Adakah kamu
menyembahyangkan mayat ?" Jawab mereka,"Tidak"Sabda Baginda
"Sebaiknya kamu sekalian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi
kamu.Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami niscaya
pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang lelaki.
ss. Wanita yang memerah susu binatang
dengan 'Bismillah' akan dido’akan oleh binatang itu dengan doa keberkatan
tt. Wanita yang menguleni tepung gandum
dengan 'Bismillah', Allah akan memberkahi rezekinya.
uu. Wanita yang menyapu lantai dengan
berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.
vv. "Wahai Fatimah,
ww.
untuk setiap wanita
yang
mengeluarkan keringat ketika membuat roti, Allah akan membuatkan 7 parit diantara dirinya dengan api neraka, jarak diantara parit itu ialah sejauh langit dan bumi."
xx. "Wahai Fatimah, bagi setiap
wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak
utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."
yy. "Wahai Fatimah, untuk setiap
wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu
tempat khas untuknya di atas tahta di hari akhirat
zz.
"Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang
dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan
baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang
lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian."
aaa. "Wahai Fatimah, bagi setiap
wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyisirkannya, mencuci pakaian
mereka dan menandikan anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan
baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan
jahat dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang
memperhatikannya.
bbb. Sabda Nabi s.a.w. :
"Ya Fatimah barang
mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong kumis dan
memotong kukunya, Allah akan memberi minum akan dia dari sungai-sungai serta
diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya
menjadi sebuah taman daripada taman- taman syurga dan dicatatkan Allah
baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat
ccc.
Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat
pahala 80 tahun ibadat.
ddd. Wanita yang menyebabkan suaminya
keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya
akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua
70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga,
dan
menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.
eee. Semua orang akan dipanggil untuk
melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada
wanita yang memberati
auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.
fff.
Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik
perhiasan ialah wanita (isteri) yang sholehah.
ggg.
Salah satu tanda keberkahan wanita itu ialah cepat perkawinannya,cepat
pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (maskawin)
hhh. Sebaik-baik wanita ialah wanita
(isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menggirangkan engkau,
jika engkau memerintah ditaatinya perintah engkau (taat) dan jika engkau
berpergian dijaga harta engkau dan dirinya.
iii. Dunia yang paling aku sukai ialah
wanita
sholehah.
jjj. Rasulullah S.A.W.
bersabda :
“
Siapa pun wanita yang menyebabkan kesusahan bagi suaminya dalam urusan nafkah
atau menuntutnya dengan beban berat yang tidak terpikulkan oleh suaminya,
Allah tidak akan menerima ibadah dan amal kebaikannya kecuali kalau dia
bertaubat”.
kkk. Rasulullah S.A.W.
bersabda :
“Akan
datang satu masa bagi umatku bahwa seorang suami akan binasa di tangan istri
dan anaknya. Mereka mencela dan mencerca dengan kemelaratan, sehingga suami
nekad menaiki kapal yang buruk lalu binasa “
lll. “Tidak dibernarkan
manusia sujud kepada manusia dan kalau dibenarkan (dibolehkan) manusia sujud
kepada manusia, aku (Rasulullah S.A.W.) akan memerintahkan wanita sujud
kepada suaminya karena besar jasa (hak) suami terhadap istri”. (H.R. Ahmad)
mmm. “Jika datang
laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agama dan akhlaknya, kawinkanlah
dia dan bila tidak kamu lakukan, akan terjadi fitnah di muka bumi dan
kerusakan yang meluas”
(H.R.
At Tirmidzi dan Ahmad)
nnn. Rasulullah S.A.W.
bersabda kepada Ali ra.
“Hai
Ali, ada tiga perkara yang jangan kamu tinda-tunda pelaksanaannya, yaitu :
shalat apabila tiba waktunya, jenazah apabila sudah siap penguburannya, dan
perempuan (gadis atau janda) apabila ada laki-laki yang sepadan yang
meminangnya.”
(H.R.
Ahmad)
ooo. Wanita dinikahi
karena empat faktor, yaitu : karena harta kekayaannya, karena kedudukannya,
karena kecantikannya dan karena agamanya. Pilihlah yang beragama agar berkah
kedua tanganmu”
(H.R.
Muslim)
ppp. “Barangsiapa yang
mengawini wanita karena memandang kedudukannya, Allah akan menambah baginya
kerendahan; barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta bendanya,
Allah akan menambah baginya kemelaratan; dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang keturunannya, Allah akan
menambah baginya kehinaan. Akan tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita
karena maksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau
ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan, Allah akan memberkahi istri baginya”.
(H.R.
Bukhari)
qqq. “Seorang janda yang
akan dinikahi harus diajak bermusyawarah dan bila seorang gadis maka harus
dengan seizinnya (persetujuannya) dan tanda persetujuan seorang gadis ialah
diam (ketika ditanya)”.
(H.R.
At Tirmidzi dan Ibnu Majah)
rrr. “Tidak sah
pernikahan kecuali dengan (hadirnya) wali, dua orang saksi dan dengan mahar
(maskawin), sedikit maupun banyak” (H.R. At Thabrani)
sss. Rasulullah S.A.W.,
melarang kawin mut’ah (kawin kontrak)
(H.R.
Bukhori)
ttt. Istri yang shalehah:
“Sesungguhnya
seluruh dunia adalah benda (kesenangan) dan sebaik-baik benda ialah wanita
(istri) yang shalehah “.
(H.R.
Muslim dan An Nasai)
|
|
1.
Rasulullah
S.A.W. pada akhir wasiatnya berbicara tentang wanita dengan terbata-bata :
“
Shalat – shalat dan budak-budak yang kamu miliki, janganlah membebani mereka
dengan apa yang mereka tidak mampu. Allah, Allah, terhadap para wanita, sebab
mereka itu adalah penolong yang ada dalam tanggunganmu, kamu mengambil mereka
dengan amanat Allah dan menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah “.
( Imam Ahmad).
2.
Mu’awiah
bin Haidah Radliyallaahu ‘anhu berkata, Wahai Rasulullah S.A.W. apa hak
seorang istri terhadap suaminya ?, beliau menjawab : “Hendaklah ia memberinya
makan ketika ia (dapat makan, memberinya pakaian ketika ia (dapat)
berpakaian, tidak memburukkan wajah, tidak memukul, tidak memisahkan diri
kecuali di rumah, dan bagaimana itu bisa dilakukan sebab masing-masing telah
saling memberitahukan (rahasinya) kepada yang lainnya (pasangannya) kecuali
dengan alsan yang halal terhadap mereka”
(H.R.
Abu Daud).
3.
Rasulullah S.A.W. mengingatkan akan pentingnya rumah sebagai tempat pembinaan
iman dan amal, khususnya ibadah shalat malam :
“Allah memberi
rahmat-Nya pada laki-laki yang bangun malam hari lalu mengerjakan shalat dan
membangunkan istrinya sehingga turut mengerjakan shalat pula. Jika istrinya
enggan maka ia menyipratkan air ke mukanya “ (H.R. Ahmad dan Abu Daud)
4.
Kelak
tanggung jawab suami sekaligus ayah bagi anak-anak akan dipertanggungjawabkan
dihadapan Allah.
“Sesungguhnya
Allah ta’ala akan menanyakan pada setiap pemimpin mengenai apa yang
dipimpinnya. Apakah ia menjaganya dengan baik atau menyia-nyiakannya. Hingga
Dia pun menanyakan pada seorang lelaki mengenai keluarga yang dipimpinnya”.
(H.R. Thabrani)
5.
Tugas
suami istri untuk saling mengingatkan dan berbagi masalah, seperti yang
dipesankan oleh Rasulullah S.A.W. :
“Hendaknya
kalian memiliki hati yang selalu bersyukur, lidah yang selalu berdzikir dan
itri mu’minah yang menolongnya melakukan urusan akhirat”
(H.R.
Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah).
6.
Nasihat
untuk (ghozul bashor) memelihara pandangan kepada lawan jenis (perempuan),
kecuali yang diperbolehkan oleh syar’I seperti dalam hal belajar/mengajar .
“Wahai
Ali, janganlah engkau susul pandangan dengan pandangan lagi, karena yang
pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi baginmu (dosa
atasmu)”. (H.R. Ahmad)
7.
Perkataan
Rasullulah pada orang yang berusaha menanyakan perihal ibadah Rasulullah S.A.W. kepada istri
–istri beliau :
“ Demi Allah, saya
adalah hamba yang paling taqwa kepada Allah diantara kalian, namun saya
berpuasa dan berbuka. Saya shalat dan saya tidur dan juga menikah.
Barangsiapa mengabaikan sunnahku, maka ia bukanlah golonganku” (H.R. Bukhori
dan Muslim)
8.
Anjuran
untuk suka bekerja keras
“Mukmin
yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah”
(H.R.
Muslim)
9.
Perkawinan
dengan merebut pertunangan yang mengikat adalah tiak sah dan batil kecuali
yang bersangkutan sukarela membatalkan pertunangannya.
“Janganlah
seseorang membeli (menawar) diatas penawaran saudaranya dan jangan meminang
di atas peminangan saudaranaya kecuali saudaranya mengizinkan “. (H.R. At
Tirmidzi dan Ahmad)
10. Larangan bagi suami untuk membandingkan istrinya
dengan perempuan lain, karena pasti ada sifat yang disukai dan juga dibenci
dari karakter istrinya itu.
“Janganlah
laki-laki mukmin membenci istrinya yang mukminah. Bila ada perangai istri
yang tidak disukai, dia pasti ridho (senang) dengan perangan istrinya yang
lain”.
(H.R.
Muslim)
11. Nasihat untuk menikah:
“
Wahai segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga,
hendaklah kawin. Sesungguhnya perkawinan itu
lebih dapat meredam gejolak mata dan nafsu seksual. Dan barangsiapa
belum mampu, hendaklah ia berpuasa karena (puasa itu) benteng (penjagaan)
baginya.”
(H.R.
Bukhari)
12. Rasulullah S.A.W. melarang laki-laki yang
menolak kawin untuk beralih kepada ibadah saja “ (H.R. Bukhari)
13. Allah Azza wa Jalla berfirman (dalam hadist
qudsi) :
“Jika
Aku menginginkan untuk menggabungkan kebaikan dunia dan akhirat bagi seorang
muslim, Aku jadikan hatinya khusyu dan lidahnya banyak berdzikir. Tubuhnya
sabar dalam menghadapi penderitaan dan Aku jodohkan dia dengan istri mukminah
yang menyenangkan, jika ia memandangnya, dapat menjadga kehormatan dirinya dan
memelihara harta suaminya ketika suaminya sedang tidak bersamanya”.
(H.R.
Ath Thahawi)
14. “Sebaik – baik kamu adalah yang terbaik terhadap
keluarga dan aku adalah yang terbaik dari kamu terhadap keluargaku. Orang
yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, sedangkan orang yang
menghina kaum wanita adalah orang yang rendah an tidak tahu budi”
(H.R.
‘Asakir)
15. Larangan untuk bergurau (main-main) dalam tiga
perkara:
“Ada
tiga perkara yang kesungguhannya adalah kesungguhan dan guraunya (main-main)
adalah kesungguhan (serius) yaitu : perceraian, nikah dan rujuk”
(H.R.
Abu Hanifah)
16. “Sesungguhnya wanita itu seumpama tulang rusuk
yang bengkok. Bila kamu membiarkan (bengkok) kamu memperoleh manfaatnya dan
bila kamu berusaha meluruskan, kamu mematahkannya”
(H.R.
Ath Thahawi)
17. “Sesuatu yang halal yang paling dibenci oleh
Allah ialah perceraian “
(H.R. Abu Daud dan
Ahmad)
|
Labels:
Wanita
Subscribe to:
Comments (Atom)